Mencari makna tentang “Menjadi
anak kampung yang tak kampungan”
Kata-kata tersebut tercetus oleh Beliau
seorang yang menyebut dirinya sendiri Presiden jangkrikers karena mungkin dia
merasa sangat krik-krik. Masih menjadi pertanyaan bagi saya sendiri apa si
bangganya menjadi anak kampung sampai seorang presiden jangkrikers menjadikan
anak kampung sebagai suatu kebanggaan sendiri.Menurut mereka yang belum pernah
hidup dikampung mungkin menganggap bahwa hidup di kampung biasa saja malahan
bisaa jadi membosankan.karena jauh dari kota,jauh dari Mall,jauh dari cafe.
Tetapi anggapan itu disalahkan oleh presiden jangkrikers sebut saja mas
Pullunk,dia menjadikan makna anak kampung sebagai kebanggan tersendiri karena
bagi Mas pullunk kampung adalah tempat merangkai sebuah harapan dan kenangan.
kayaknya si begitu hehe.Bagi saya sendiri memang benar, kampung adalah tempat
merangkai harapan dan kenangan.Karena disanalah saya belajar banyak hal,salah
satunya adalah sebuah pertemanan yang
sangat mengasyikan.Hari minggu adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu
kami,bukan malam minggu yang ditunggu para muda mudi berpasangan tapi malam
yang kelabu bagi para jomblo eh.Sudah lupakan saja tentang jomblo
Bagi kami anak kampung hari minggu adalah hari
yang ditunngu-tunggu,pada hari itulah kami bisa bermain sepuasnya karena hari
libur,kami memulai dengan sebuah rencana,mau kemanakah kita hari ini? nyeser
dikali? Apa dus-dusan nang kedung mati? Atau lutisan? Apa kita nonton TV saja
nonton dragon ball,konan,power rangers dan masih banyak lagi film mengasyikan
kala itu.Miris sekali ketika melihat film-film jaman sekarang yang banyak tidak
mendidik.film Azab saja menjadi bahan candaan kan tidak lucu,lupakan saja lah.
Saya dibesarkan di sebuah kampung atau dusun
kecil bernama Ngasinan,kenangan demi kenangan tercipta disana,disanalah saya
dibesarkan di lingkungan yang mendukung sekali dalam bidang agama tetapi masih
tetap melestarikan budaya turun temurun.Tetapi akhir akhir ini ada yang sangat
berbeda dengan alam di ngastina pura ,tak seindah dulu karena proyek-proyek
besar menghancurkan dan mengambil kekayaan yang tak mungkin diperbaharui.ya
semoga saja alam tak akan enggan bersahabat dengan kita.
Ngasinan selalu memberikan banyak
arti,terutama arti Rindu,sejauh apapun kepergianku aku selalu ingin
pulang,bagaimana kabar astina wahai Pullunk merindukan bulan,apakah masih tetap
menjadi anak kampung yang tak kampungan.
Semarang,3 November 2018